Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2015

Mencari makan siang di Pasar Apung (Ah Poong)-Sentul Bogor

Gambar
Hari itu masih dalam suasana Lebaran, kepikiraan untuk mengunjungi Pasar Apung ini. Meski jaraknya tidak begitu jauh dari rumah, sekitar 20 menit dengan kendaraan roda 4, baru kali ini berkesempatan mengunjunginya. Lokasinya sangat gampang sekali di temukan. Kalau kamu dari Jakarta, ke luar tol Jagorawi km. 36 (Sentul Selatan), setelah bayar tol, kira-kira 100 meter ada pertigaan ambil kiri, kira-kira 100-200 m ada putaran dan ambil arah kanan, nah di kanan jalan lokasi Pasar Apung ini, berseberangan dengan Mesjid Andalusia. Kalau dari Bogor, silahkan ambil tol Sentul Barat (masuk lewat Jalan Baru/Sholeh Iskandar), panjang tol cuman 5 km, nanti ambil arah sentul dan setelah bertemu putaran ambil kanan. Karena hari itu sudah jam 12 siang, saya menuju Mesjid Andalusia untuk sholat Zuhur dan sekalian parkir mobil di sini (bayarnya pas keluar seikhlasnya aja). Mesjid ini cukup megah dengar arsitektur ala Eropah. Mesjid Andalusia Hiasan di Kubah mesjid bertuliskan 99 nama A

Desa Citalahab: Kebun Teh, Taman Nasional dan Matahari Terbit Part 2

Gambar
Setelah berhibernasi selama 10 jam (diselingi sholat subuh) saatnya melihat sunrise, meski agak terlambat jam 5.30. Berjalan di pintu grbang desa kira kira 100 meter kita sudah bisa melihat sunrise dengan latar Gunung Salak-Pangrango plus bernarsis ria. Tapi view yang paling bagus, di lapangan Bola deket desa Bedeng, untung ada bapak-bapak yang ngajak ke atas pake motor....... Gak perlu ganteng buat narsis Piss yo.... Setelah poto-poto selanjutnya trekking, sekitar 2 km, dimulai dari belakang desa sampai Curug Macan, melewati Canopy Trail dan Cikaniki Research Center. Perjalanan di mulai jam 8 pagi. Perjalanan di guide oleh Pak Abas. Narsis bisa dimana aja... Suasana di dalam hutan Di sepanjang jalan kita disuguhi oleh suasana hutan tropis dan suara gemericik air. Kadang-kadang kita temui aliran mata air yang pastinya jernih banget.... Karena ini dulunya wilayah penelitian JICA, kerjasama Jepang-Indonesia gitu deh, pohon-pohonnya banyak yang dilabelin dan dib

Desa Citalahab: Kebun Teh, Taman Nasional dan Matahari Terbit Part 1

Gambar
Mendengar Citalahab, pasti banyak traveler yang tidak mengetahuinya. Coba sekarang ambil smartphone, klik app. Google Map, pasti tidak dapat ditunjukkan keberadaan desa ini even oleh orang yang mengaku orang Bogor asli sekalipun :D. Desa Citalahab berada di Bogor (perbatasan dengan Sukabumi), masih di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS). Desa ini di huni oleh penduduk dengan mata pencarian sebagai pemetik teh dan bertani. Sebenarnya Citalahab merujuk ke Desa Citalahab sentral karena berapa ratus meter di atas ada Desa Citalahab bedeng yang di huni lebih banyak keluarga. Sementara Desa Citalahab sentral, selanjutnya kita sebut Citalahab, hanya 20 Kepala Keluarga (KK). Menuju desa ini buat yang pertama kali datang, seperti saya akan cukup kesulitan,, istilahnya sering nyasar. Desa ini tidak ada di Google Map sekalipun. Rute perjalannya  kita mulai dari jalan yang cukup terkenal, Dramaga-Ciampea-Leuwiliang-Leuwisadeng-Nanggung-Malasari (kawasan TNGHS)-Kebun Teh