Escape to the East-Komodo National Park Part III

Day 3:
Bermalam di perairan Pulau Rinca sesuatu banget, dari menikmati sunset, bulan yang berlahan terbit dari horizon sampai sunrise.

- Pink Beach.
Setelah makan pagi (kalau mandi pagi kayaknya pada males ya.. hehehe), kita melaju ke Pink Beach di Pulau Komodo. Sebelumnya photo-photo dulu terbitnya matahari. Aliran laut disini cukup kuat sehingga kapal tidak tetap selalu berputar-putar walau berlahan, tidak seperti di Pulau Kalong yang lumayan agak tenang. 
Awalnya kita kita ada pilihan apakah ke Kampung Komodo atau Pink Beach, karena kami sudah ke Pulau Rinca untuk melihat Komodo, maka pilihannya ke Pink Beach untuk bermain air.
Menuju Pink Beach kita disuguhi pulau-pulau yang benar-benar menakjubkan, kita serasa berada di jaman batu.. hehehhe. Serasa di dunia lain..... di sini kamu makin percaya bahwa Indonesia itu benar-benar indah.... cuit-cuit...
Salah satu pulau di sekitar Pulau Komodo
our crews
Aliran arus menuju pulau Komodo benar-benar membuat merinding sekaligus takjub. ita bias melihat ubur-ubur, plankton berwarna-warni, dll (meski kadang-kadang sesekali kita melihat sampah plastic entah darimana... huh menyebalkan).
Oh iya, di sepanjang perjalanan kita banyak melihat pantai-pantai berwarna pink. Tapi tujuan kita yang ke Pink Beach yang katanya lebih pink... gak tau lokasi tepatnya tapi yang jelas masih di Pulau Komodo. Setelah sekitar 2-3 jam pejalanan kita akhirnya sampai...

Wuih, pantainya pink... (lah kan namanya pantai pink hehehee), airnya jernih, dan coralnya masih  terjaga karena berada di kedalaman min. 3 meter jadi kalo ada yang snorkeling, coralnya tidak bakalan terinjak.
Kebetulan Tito ama Novy merayakan ulang tahun perkawinan beberapa hari lalu, jadi pas lah ya..... semoga langgeng sampai kakek-nenek ya....
Pemilik kapal dating berkunjung sambil bawa 2 kano, jadilah kami bermain kano.... wuih mantap....
Bermain kano
Selfie tiada henti
Tantan dan kano nya
Happy 10th Wedding Anniversary Tito dan Novy!!!
Free dive
Free dive
Free dive
Daratan sekitar pantai berupa bukit dan karang dengan sedikit savanna, jadilah kita berasa di afrika kalau berfoto di savanna tersebut.
Berasa di Afrika

Benar-benar berasa milik pribadi nih pantai karena cuman kita yang ada. Eh ada yang dagang juga ding, masyarakat Pulau Komodo biasanya berdagang memakai perahu mesin, kita beli-beli sih, tujuannya agar menambah penghasilan mereka dan menghidupkan perekonomian mereka. Masak mereka cuman jadi penonton.
Jadi buat kalian yang datang berkunjung, coba lah membeli dagangan mereka..... (Indra untuk Trip dan Liburan Anda) hehehe.
Setelah puas bermain-main kita balik lagi ke kapal.

- Gili Lawa
Ke Gili Lawa, bearti kita menjauh ke Barat dari Labuan Bajo, biasanya ini titik terjauh yang dilakukan banyak trip. Jadi siang-siang kita menuju Gili Lawa agar sore kita bisa mendekati Labuan Bajo (karena Linda dan Wandy harus pulau paginya jam 6-an dan di antar pakai speed boat ke Labuan Bajo).
Siang-siang terik ini memang agak anti mainstream Karena biasanya orang-orang trekking pagi atau sore. Dan bener saja, cuacanya panas sekali siang itu, keknya lebih dari 40 oC. Matahari sepertinya ada 2 disini. Tapi akan bertekad untuk naik ke atas, hidup tekad.....:D


Gili Lawa ada 2, Gili Lawa Darat dan Gili Lawa Laut. Kalau kapal merapat di teluknya, maka yang sebelah kanan, yang lebih tinggi itu Gili Lawa Laut. Kami trekking di sini, karena pemandangannya lebih bagus. Meski tidak terlalu tinggi dan terlalu jauh trekkingnya di bandingkan Padar, ternyata jalurnya lebih ekstrim/terjal, terutama sekitar 50 m bagian puncak. Di tambah cuaca yang sangat terik, kami harus beberapa kali istirahat, memegang batu benar-benar keterpaksaan, karena panas banget hehehehe. Tapi untunglah satu persatu bisa naik (saya, Tio, Farrel, Tantan, Nia dan guide), meski sepanjang perjalanan banyakan foto-fotonya.
Ternyata kita tidak bisa berlama-lama di puncak dibanding di Padar, karena gak ada satu pohon pun di atas.
Cuman poto-poto beberapa pose akhirnya kita turun. Turun kita melewati jalur lain yang lebih landai tapi lebih jauh. Tapi lumayan meski di beberapa titik ada yang terjal juga.
Jalur turun
Jalur turun
Akhirnya setelah hampir 1 jam kami sampai di bawah dan di jemput kapal dan istirahat. Trekking kali ini bener-bener memakan tenaga, bukan karena jalurnya tapi panasnya, memang kita salah waktu juga hehehe. Tapi gak apa-apa kok, dengan hasil yang didapat, gak akan mengecewakan...
Tujuan selanjutnya berlabuh di sekitar Labuan Bajo (Pulau Bidadari), di sini kita istirahat sambil menikmati matahari tenggelam.
Sunset di sekitar pulau Bidadari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)