Wisata Tenjolaya-Bogor Part VI: Bumi Perkemahan Ciputri, Curug Kiara dan Curug Ciputri

Melanjutkan postingan sebelumnya. Hari kedua di perkemahan Ciputri, pagi-pagi sekali kami sudah bangun. Usai sholat cuman santai-santai menunggu matahari terbit. Di sini matahari terbit dari balik perbukitan jadi tidak kelihatan (jangan berharap matahari terbit seperti di pantai hehehe). Di sekitar tenda terlihat beberapa tenda tambahan yang kemaren sore tidak kelihatan, tenda terdekat adalah milik keluarga dengan 2 anak kecil (bagus juga ya sudah memperkenalkan naka-anak usia dini pada alam).
Sekitar jam 6, kami memasak air untuk bikin teh, kopi dan mie instant yang dibawa dari rumah. Abis sarapan, jalan-jalan sebentar menikmati udara seger pegunungan. Gunung Salak terlihat sangat gagah di depan mata, karena masih pagi jadi belum diselimuti awan.
Suasana pagi
Suasana pagi
Santai pagi
Sekitar jam 7 pagi, kami menuju Curug Ciputri. Rute yang ditempuh melewati rute yang sama seperti kunjungan sebelumnya. Melewati pinggir sungai yang berair jernih, aliran dari Curug Padalarang, terlihat remaja-remaja putri sedang berfoto-foto di bebatuan. Melintasi jembatan di atas sungai, di sebelah kanan, meski masih pagi dan dingin terihat sudah ada yang bermain air dan berenang di leuwi… (kami mandi di sini setelah kembali dari curug). Kemudian memasuki hutan pinus, masih seperti sebelumnya, rapih dan bersih. Di tengah hutan terlihat beberapa anggota pecinta alam yang kemaren bergeletakan tidur di tanah….(???).
Keluar dari hutan pinus, kami menaiki bukit yang tidak terllau terjal, sedikit landai jadi kita bisa jalan santai. Di sisi kiri terlihat lagi rombongan PA yang sedang di opspek (?). Beberapa langkah di depan, terlihat banyak anggota PA tersebut bergeletakan tidur dijalan yang notabene kecil dan cukup untuk satu orang. Terpaksa kami dan pengunjung lainnya jalan menepi menghindari mereka, bikin sudah aja… :p.
Beberapa puluh meter di depan sampailah kami dipertigaan Curug Ciputri-Curug Kiara. Dulu tidak ada papan penunjuk arah tapi sekarang sudah disiapkan sehingga para pengunjung tidak nyasar.
Melewati hutan bambu, menyususuri lereng bukit, terdengar aliran sungai di sisi kanan. Di atas curug Kiara terdengar deburan air yang cukup keras menandakan debit air yang besar (tidak seperti kunjungan terdahulu).
Sekitar 200m kita di depan akhirnya terlihat Curug Ciputri. Sebelum ke curug, di sisi kanan terlihat curug kecil yang cantik. 
 
Hanya butuh sekitar 15-20 menit untuk mencapai curug ini dari perkemahan.
Curug Ciputri ini bertingkat, air yang jatuh melewati tebing batu. Di bawah terdapat kolam yang tidak terlalu dalam, sehingga pas buat bermain air buat anak-anak. Karena kami memutuskan mandi nya di leuwi deket perkemahan, maka kami disini tidak mandi hanya foto-foto aja. Karena masih pagi, pengunjung saat itu cuman beberapa orang aja.
Curug Ciputri
Curug Ciputri
Setelah puas foto-foto kemudian kami melanjutkan perjalanan. Di perjalanan mulai banyak pengunjung yang berdatangan.
Melewati trek yang sama, sampai di pertigaan, kemudian kami ambil ke kiri menuju Curug Kiara. Dari pertigaan ini treknya langsung menurun, meski cukup terjal tapi jalannya bagus, terawat, dipasang potongan-potongan bambu menyerupai tangga-tangga sehingga jalan tidak terlalu licin.
Sampai di bawah, di trek yang rata, terlihat hamparan lalapan (favorit nya Revan hehehehe), dan beberapa puluh meter di depan sudah terlihat Curug Kiara yang tersembunyi di balik tebing.
Benar dugaan saya, debit air curug hari itu lumayan besar, berbeda banget sama kunjungan terakhir yang airnya kecil banget.
Di sini kami juga gak mandi, cuman ambil beberapa foto aja. Gak ngikutin gaya anak-anak kekinian, yang posting-posting foto pake tenun ato sarung…. (gak niat juga sih pake gituan, aneh aja hehehehe), terlihat ada daun pisang. Yah foto pake daun pisang aja hehehehehe…
Curug Kiara
Curug Kiara dan Tarzan
Curug Kiara dan Tarzan
Setelah puas foto-foto, kami melanjutkan petualangan. Mengikuti jalan yang sama… (ketemu lagi anak-anak pecinta alam tadi…… :p), hingga sampai di deket saung yang rusak (sekitar 100 meter sebelum perkemahan) kami mengambil jalan kiri. Jalan ini menuju aliran sungai dari Curug Padalarang. Terlihat banyak bebatuan, dan air sungai mengalir di beberapa bagian. Kami menyusuri sungai ke arah hilir, melewati sebuah leuwi/kolam yang jernih yang bisa dipakai berenang. Melewati leuwi ini, melalui jalur yang sepertinya baru dibuka, dan menyisiri tebing batu, terlihat sebuah curug tersembunyi. Kami turun ke area curug melewati tangga alami dari bebatuan, meski terlihat mudah, tapi harus tetap hati-hati karena kalau terpeleset bisa jatuh ke bebatuan di bawah. Tinggi curugnya sekitar 5m, kolam dibawahnya tidak terlalu dalam. Melihat keadaannya, sepertinya curug ini jarang banget dikunjungi. Tidak lama kami disini kemudian kami melanjutkan perjalanan. 
Menuju hulu sungai, kami sampai di Leuwi yang tadi direncanakan untuk berenang. Di sini sudah lumayan banyak pengunjung yang berenng, sekitar 6 orang. Mereka sepertinya agak terkejut karena kami muncul dari bawah aliran sungai. Nah gimana caranya buat gantian berenang dan gak rame? Sayapun bilang ke mereka bahwa di bawah ada leuwi dan curug bagus, karena tertarik merekapun ke bawah, tinggal 1 orang (sepertinya menunggu bawaan). Sekarang saya dan Revan pun bebas berenang hehehhe.
Air di leuwi ini sangat bening sehingga kelihatan dasar sungai. Bagian terdalam di bagian tengah sekitar 1.5m. Airnya juga dingin-dingin gimana gitu…. Di bebatuan atas, kami main seluncuran… (kelakuan kek anak-anak yes…..). Kamipun menghabiskan waktu yang lumayan lama disini.
Setelah puas berenang kamipun kembali ke perkemahan melewati aliran sungai. Sampai di tenda sekitar jam 10.00. Kemudian istirahat, lumayan tidur lagi sekitar 1 jam hahahha. Jam 12 kamipun beresin barang-barang dan melipat tenda dan pulang sekitar jam 12.30.
Santai sejenak
Beresin tenda

Seru kan petualangan kali ini, berkemah sambil hunting curug :D.

Komentar

  1. Bawa mobil ke Curug Ciputri bisa gak? Jalannya kek sempit gitu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat bisa, itu kan buper, tiap minggu ramai yang berkemah di situ

      Hapus
    2. Maaf BG ingin tny apakah saat ini buka masa pandemi,.?
      Karena saya n keluarga ingin ke sana..
      Mksh

      Hapus
  2. Membawa anak anak dan posisi sedang hamil apakah aman??

    BalasHapus
  3. Ada contactnya om diciputri ? Mau kesana tp takut tutup..

    BalasHapus
  4. Ada sinyal gak om? Buat sekalian nge zoom hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa. Usahakan menikmati alam, sedikit mungkin menggunakan gadget biar lebih menikmati alam

      Hapus
    2. Untuk itu saya gak tau, silahkan langsung ya mas...

      Hapus

Posting Komentar

Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)